About

Himbauan untuk warga Desa Wonosegoro: "Mari Hidup sehat tanpa rokok!"


Berbicara masalah rokok, rokok adalah candu bagi siapa saja yang sudah benar-benar menikmatinyal Awalnya adalah coba dan mencoba pada akhirnya menjadi kebiasaan dan selanjutnya kita ketagihan. Tradisi merokok ini biasanya berawal dari pergaulan. Dari awalnya yang tidak suka akhirnya merasakan kenikmatan merokok  ini dapat menjadikan kita sebagai perokok setia dari kategori perokok ringan sampai pada perokok berat.

Kemudian, di masayarakat, terutama di kalangan remaja ada anggapan bahwa laki-laki yang tidak merokok dianggap sebagai seorang yang tidak jantan, cemen, ciwek dan sebutan miris lainnya. Dari stereotip  negatif ini akhirnya seorang yang awalnya tidak merokok, karena takut atau malu dianggap sebutan miris tadi, akhirnya dia merokok yang pada gilirannya akan menjadikan dia sebagai seorang yang menikmati hisapan rokok.

Life is healthier without smoking
https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/167136566-hello-sehat-1024x683.jpg?x54339 

Selanjutnya tradisi merokok ini disebabkan oleh faktor geografis suatu daerah. Sebagai contoh daerah pegunungan dimana udaranya yang dingin berpotensi untuk mendorong warganya merokok karena merokok dianggap dapat menghangatkan badan. Mulai dari yang tua ataupun muda tradisi merokok menjadi sesuatu yang lazim di lingkungan ini.

Merokok atau tidak merokok adalah hak bagi siapa saja. Namun di tempat-tempat tertentu yang bebas dari asap rokok, kita tidak boleh merokok secara sembarangan. Kita dapat merokok di tempat “smoking are” yang sudah disediakan. Bagi seorang perokok, merokok adalah aktifitas yang dapat memberikan kenikmatan tersendiri. Baginya tanpa rokok hidup ini akan terasa hambar. Ya karena dia seorang penikmat rokok sejati. Bahkan pada situasi tertentu, jika dia tidak merokok dia tidak akan bisa konsentrasi dan berfikir jernih.

Penulis sendiri adalah mantan perokok kategori kelas ringan. Seperti yang sudah saya utarakan bahwa salah satu penyebab saya merokok adalah karena pergaulan dengan teman-teman yang notabene adalah perokok. Saya sudah pernah merasakan kenikmatan dari merokok. Menurut saya merokok akan terasa nikmatnya saat kita berkumpul dengan perokok lainya apalagi jika ditemani dengan kopi, atau teh manis. Perokok juga akan menikmati puncak kenikmatan merokok setelah makan. Rokok menjadi dessert atau penutup setelah makan.

Itu adalah pengalaman dulu, sekarang ini alhamdulillah saya sudah berhenti merokok. Setelah merasakan betapa berartinya rupiah bagi saya, maka alangkah bijaknya rupiah itu saya alihkan untuk Jajan dan kebutuhan Shidqi anak laki-laki saya. Daripada uang dibakar untuk merokok, lebih baik digunakan untuk kebutuhan Shidqi. Berawal dari alasan itu saya stop smoking walaupun sejujurnya saya masih merasakan kenikmatan rokok.

Selanjutnya dengan berjalannya waktu perlahan tapi muncul kesadaran diri saya bahwa hidup ini akan sehat tanpa hisapan rokok, Sehat secara Fisik/anatomis maupun Sehat secara finansial. Sehat secara fisik berari tubuh kita terasa sehat, ringan, par-paru sehat, mulut, hidung dan tenggorokan tidak berbau rokok. Orang yang tidak merokok secara medis akan berpotensi hidup lebih lama daripada perokok. Sehat secara finansial berarti kita dapat menghemat uang. Bayangkan jika kita merokok satu hari satu bungkus rokok, katakanlah harga sebungkus rokok Rp. 15.000,- kita kalikan sebulan (30 hari), maka dalam sebulan kita membuang atau membakar uang Rp. 450.000, secara percuma yang semestinya lebih bermanfaat untuk kebutuhan keluarga kita. Itu baru satu bungkus, coba kalau dua atau tiga bungkus sehari, bisa dipastikan keuangan kita membengkak.

Dari paparan di atas, penulis menghimbau dan mengajak kepada anda semua untuk hidup sehat tanpa roko, tanpa asap karena berbagai keuntungan dan manfaat yang saya jelaskan sebelumnya. Jika dibandingkan keuntungan dan kerugian dari merokok, maka sudah bisa dipastikan banyak kerugiannya. Mari kita sayangi diri kita sendiri, anak istri dan keluarga kita juga lingkungan kita. Berilah edukasi kepada anak-anak kita untuk tidak merokok. Nasihat orang tua untuk tidak merokok akan diikuti oleh anaknya manakala Bapaknya tidak merokok. Bagaimana bisa seorang Bapak menasehati anaknya supaya tidak merokok sedangkan Dia sendiri penikmat rokok? Let’s start living healthy without smoking!!!

Almusto_Kangmus I'm interested in blogging

2 Responses to "Himbauan untuk warga Desa Wonosegoro: "Mari Hidup sehat tanpa rokok!""

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel