About

Sebuah renungan hidup


Dan waktu berlalu begitu singkat, tak terasa usiaku mendekati senja, namun begitu santainya diriku terlalu memikirkan urusan duniawi semata, sibuk mengumpulkan harta benda, pekerjaan dan kesenangan sampai diriku lupa akan tujuan hidup yang hakiki, dan pada akhirnya tak terasa tubuhku menjadi kaku, kini tinggallah diriku seorang diri beralas dan beratapkan tanah liat. Oh ternyata aku telah dipanggil olehNya. Penyesalanku begitu dalam. Mengapa tak sempat aku sedikit saja mengingatMu dan melaksanakan perintahMu. Kini nasi telah menjadi bubur. Tak mungkin ku kembali lagi.
Wonosegoro Bandar
M. Fayyadh Shidqi Faisal

-----Tak ada kata terlambat untuk memulai, jika tidak sekarang kapan lagi. Waktu berjalan meninggalkan masa lalu. Dan manusia adalah makhluk rapuh yang jika pada saatnya tiba akan binasa. Masihkah kita sempat berfikir untuk berlomba lomba pamer harta benda, jabatan dan kepandaian? bersikap angkuh kepada tetangga kita. Butakah kita?, tulikah kita?, Keraskah hati kita? Sampai-sampai kita tak memahami tanda-tanda Dia sang Khalik yang ada di alam fana ini, di langit dan di bumi bahkan pada diri kita sendiri. Begitu teraturnya apa yang telah diciptakannya. Namun kita tak acuh lalu mengabaikannya. Orang yang cerdas adalah orang yang dapat memaknai hidup ini, memiliki tujuan hidup yang jelas. Memang kita butuh makan, minum, sandang papan pekerjaan, kesenangan, namun jangan sampai simbol2 duniawi tersebut menutup mata kita, hati kita, pikiran kita, terhadap tujuan utama manusia diciptakan olenNya yakni mengabdi kepadaNya, berserah diri dengan landasan ikhlas lillahi ta'ala murni karena Dia, bukan karena mereka manusia, bukan karena Riya atau surga dan neraka. Marilah kita berinisiatif untuk mengukir hidup kita dengan sebaik-baiknya sebelum kontrak kita di alam fana ini berakhir. Mari kita buka lembaran taqwa kita sebagai bekal untuk mencapai sebenar benarnya kehidupan yang telah disediakan olehNya bagi siapa saja yang memilih jalanNya.-------

Almusto_Kangmus I'm interested in blogging

0 Response to "Sebuah renungan hidup"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel